.png)
Amsal 28:1
"Orang fasik lari, walaupun tidak ada yang mengejarnya, tetapi orang benar merasa aman seperti singa muda."
Dosa selalu meninggalkan jejak ketakutan.
Walaupun tidak ada yang mengejar, hati nurani yang bersalah akan membuat seseorang merasa terancam. Itulah sebabnya orang yang hidup dalam dosa cenderung gelisah, tidak bisa menikmati keheningan, bahkan berusaha melarikan diri dari dirinya sendiri. Hati yang tidak damai tidak dapat menipu dirinya terlalu lama.
Di sisi lain, orang benar memiliki ketenangan batin yang melahirkan keberanian.
Hidup mereka mungkin tidak bebas dari masalah, namun mereka memiliki keyakinan bahwa Allah menyertai. Gambaran singa muda menekankan kekuatan dan keberanian yang tidak mudah digoyahkan, karena dasar keberanian itu bukan pada diri manusia, melainkan pada Allah yang menjadi perlindungan.
Keberanian seperti ini bukanlah kesombongan, tetapi buah dari iman dan kepercayaan. Orang yang berdiri di dalam kebenaran Allah bisa menghadapi hidup dengan tegak, bahkan ketika dunia menentangnya. Sementara orang fasik, meskipun memiliki kekuasaan atau harta, tetap dihantui rasa takut yang tidak dapat dihapuskan oleh apa pun.
Pesan dari ayat ini mengajak kita untuk memeriksa hati kita sendiri.
Apakah kita lebih sering hidup dengan rasa gelisah seperti orang fasik, ataukah kita berani dan tenang seperti orang benar?
Kebenaran yang sejati hanya ada di dalam Kristus. Dialah yang menebus dan memulihkan hati nurani yang berdosa, memberikan damai yang tidak terguncang oleh keadaan apa pun. Di dalam Dia, kita bisa hidup dengan keberanian seperti singa muda, karena kita tahu Allah ada di pihak kita dan tidak ada yang dapat memisahkan kita dari kasih-Nya.